Ariani mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang mendesak masuk. Setelah beberapa saat, matanya terbuka sempurna. Tubuhnya mendadak membatu saat menyadari ada sebuah tangan yang menggenggamnya. Matanya menatap pada genggaman tersebut.
"Ah!" pekiknya menatap tangan yang amat sangat ia rindukan dengan haru. Ia mempererat genggaman tersebut hingga tangan kurus itu memberontak.
"Kak, sakit tau! Kayak gak pernah pegangan tangan aja," tegur sebuah suara yang amat sangat ia rindukan.
Tanpa pikir panjang, Ariani langsung menerjang tubuh itu hingga mereka berdua jatuh berguling di tanah. Sedetik kemudian, tubuhnya ditarik kuat ke belakang hingga pelukannya terurai. Belum sempat ia memprotes, sebuah telunjuk menempel di bibirnya disertai dengan nada peringatan agar ia diam.
"Diamlah! Kakak akan menarik perhatian singa lapar," bisik Giana di telinganya. Melihat sang kakak mengerutkan kening tak mengerti, kedua sudut bibirnya berkerut. "Ah! Kakak emang lemot!" ungkapnya membuat sang kakak memelototinya. Namun, ia hanya mengangkat bahu tak peduli.
"Kita harus hati-hati! Kalian berdua mau tertangkap lalu dibunuh?" tegur Danu yang gemas dengan interaksi kakak beradik tersebut. Bisa-bisanya mereka berdua berselisih di situasi yang genting ini. Jika kedua malaikat milik temannya tewas, bagaimana ia bertemu dengan temannya nanti? Dalam hati, ia mengutuk nasib Angga yang begitu sial. Bisa-bisanya ia yang baik malah terlibat dengan si iblis.
"Kita gak akan ketahuan kok, Om. Aku punya rencana," ungkap Giana percaya diri.
Danu menatap Giana sinis. Ingin sekali ia menjewer telinga gadis muda itu. Ia masih kesal saat mengingat bagaimana gadis itu tiba-tiba menerobos masuk ke dalam rumah dan membangunkannya. Kemudian, memerintahnya untuk menggendong Ariani yang tengah sakit.
Mereka berlari sepanjang malam menghindari orang-orang bersetelan hitam. Mengendap-endap bak maling.
Senyum menghiasi wajah gadis itu. Dengan percaya diri yang berlebihan ia berseru, "Bersembunyi sambil menyusun rencana berikutnya."
#agustusrawspunyacerita
#hariduaduatetapmenulisdanberdoa
0 comments:
Posting Komentar