Mengapa tema hari ini sulit banget? Argh ...! Ingin rasanya
aku berteriak. Aku kan gak suka jalan-jalan. Malah aku lebih hobi ngehindari
tempat ramai. Akan tetapi, mengapa? Mengapa?! Sepertinya yang menyusun tema ini
harus dipukul dulu sekali pake sendal. Eh? Gak boleh siksa anak orang, ya? Ya,
sudah lah. Kalau kata Zul mah, “Sing sabar.”
Tempat Menarik yang Pernah Kukunjungi
Hmm? Tempat menarik, ya? Gak ada. Sumpah aku gak kepikiran
sama sekali. Aku harus jawab apa? Tempat yang biasa aku pergi, ya gak ada yang
luar biasa. Cuma, kalau aku bilang gini, nanti pasti dimarahin sama Zul.
Baiklah. Mari kita list satu-satu
tempat yang pernah aku kunjungi.
1.
Kota Pematang Siantar
Seperti yang kalian tahu kalau Kota
Pematang Siantar ini terletak di Provinsi Sumatera Utara. Aku pergi ke sana
saat liburan tamat sekolah dasar kalau tak salah. Aku ke sana dengan kakak,
adik, adik sepupu, serta abangnya papa. Dan itu bermula dari pertanyaan yang
kulontarkan tanpa kupikirkan terlebih dahulu. Kalau tak salah, saat itu aku
tengah melihat TV yang menayangkan kereta api.
Kemudian, sebuah pertanyaan muncul begitu
saja di benakku. “Bagaimana rasanya naik kereta api?” Ya, pertanyaan tersebut
yang mampir tanpa permisi. Aku pun tanpa maksud apapun bertanya pada papa.
Apakah beliau pernah naik kereta api atau tidak? Jika iya, bagaimana rasanya?
Hanya pertanyaan simpel tanpa bermaksud apapun.
Akan tetapi, siapa yang sangka? Beberapa
minggu setelahnya aku mendapatkan telepon dari pamanku yang ketiga. Beliau
bertanya apakah aku mau ikut bersamanya naik kereta api. Awalnya aku menolak
tawaran tersebut. Namun, ketika anaknya alias adik sepupuku yang mengajakku.
Aku pun menurutinya. Sehari sebelum kami berangkat. Aku, kakak dan adikku
menginap di rumah pamanku itu.
Dan keesokkan paginya, sekitar jam 5.30
WIB, kami berangkat menuju Pematang Siantar menggunakan mobil carteran.
Samar-samar, aku ingat suasana di sana cukup sejuk. Namun dari penuturan
pamanku, dulunya lebih sejuk lagi dibandingkan saat itu. Bagaimana keadaannya
sekarang, aku tak tahu.
Di sana, jarang ditemui kendaraan. Tujuan
pertama kita setelah sampai adalah kelenteng milik Dewi Kwan Im yang ada di
sana. Kami berjalan kaki ke sana. Dari kelenteng itu, kami naik becak khas kota
Siantar menuju kebun binatangnya. Lalu, setelahnya kami pergi ke toko oleh-oleh
Asli. Di sana kami membeli begitu banyak jajanan. Salah satunya jajanan
favoritku—Ak am.
2.
Berastagi
Tak ada hal menarik yang aku ingat di sini
karna kami memang sudah beberapa kali pergi ke sana. Yang aku ingat, saat itu
keluarga besarku dari pihak mama yang pergi. Di sana, kami menginap selama
semalam. Namun, karena cuacanya yang sangat dingin dan aku tak familiar dengan
kamarnya. Aku tak bisa tidur. Dingin dan tak bisa tidur. Hal yang bisa
kulakukan hanya mengunyah.
Entah akibat kunyahanku yang tak berhenti
atau akibat aku yang terlalu ribut karena bolak-balik membuka bungkus plastik
makanan. Abang sepupuku pun terjaga. Dia bertanya mengapa aku tak tidur. Aku
menjawab dengan jujur. Lalu, dia pun memutuskan untuk menemaniku terjaga.
Karena jajanan kami sudah habis. Aku pun
mengajaknya berjalan-jalan. Saat itu sudah hampir pukul 04.00 WIB, jadi kami
rasa tak ada masalah jika kami berjalan-jalan di sekitar vila. Rupanya, di
sekitar vila terdapat warung yang masih buka. Beruntungnya kami. Tanpa pikir
panjang, kami langsung duduk di sana. Abangku itu memesan kopi dan aku pun
memesan teh manis hangat. Lantaran lapar, aku meminta dengan memelas padanya
agar dibelikan mie cup. Dia yang baik hati pun mengizinkannya. Rupanya selama
kami keluar, kami berdua membuat seiisi vila heboh akibat kami yang menghilang
tanpa kabar. Begitu kembali dari acara mengisi perut, kami dimarahi
habis-habisan oleh mama dan papa.
Sepertinya ini sudah terlalu panjang. Lebih panjang dari
rencana awalku yang hanya ingin menuliskan daftar tempat yang aku kunjungi.
Jadi, kurasa cukup sekian saja. Ya, walau sebenarnya masih ada beberapa tempat
yang pernah kukunjungi lagi, seperti Pantai Cermin, Pantai Gudang Garam, Taman
Bunga Evi, dan Taman Lumbini di Berastagi. Akan tetapi, seperti yang kukatakan
tadi. Tak ada tempat yang menarik. Satu-satunya tempat yang menarikku hanyalah
kasur tempatku tidur.
#30daysjournalingchallenge
#day28
0 comments:
Posting Komentar