Day28 of 30DJC

 

Mengapa tema hari ini sulit banget? Argh ...! Ingin rasanya aku berteriak. Aku kan gak suka jalan-jalan. Malah aku lebih hobi ngehindari tempat ramai. Akan tetapi, mengapa? Mengapa?! Sepertinya yang menyusun tema ini harus dipukul dulu sekali pake sendal. Eh? Gak boleh siksa anak orang, ya? Ya, sudah lah. Kalau kata Zul mah, “Sing sabar.”

Tempat Menarik yang Pernah Kukunjungi

Hmm? Tempat menarik, ya? Gak ada. Sumpah aku gak kepikiran sama sekali. Aku harus jawab apa? Tempat yang biasa aku pergi, ya gak ada yang luar biasa. Cuma, kalau aku bilang gini, nanti pasti dimarahin sama Zul. Baiklah. Mari kita list satu-satu tempat yang pernah aku kunjungi.

1.       Kota Pematang Siantar

Seperti yang kalian tahu kalau Kota Pematang Siantar ini terletak di Provinsi Sumatera Utara. Aku pergi ke sana saat liburan tamat sekolah dasar kalau tak salah. Aku ke sana dengan kakak, adik, adik sepupu, serta abangnya papa. Dan itu bermula dari pertanyaan yang kulontarkan tanpa kupikirkan terlebih dahulu. Kalau tak salah, saat itu aku tengah melihat TV yang menayangkan kereta api.

Kemudian, sebuah pertanyaan muncul begitu saja di benakku. “Bagaimana rasanya naik kereta api?” Ya, pertanyaan tersebut yang mampir tanpa permisi. Aku pun tanpa maksud apapun bertanya pada papa. Apakah beliau pernah naik kereta api atau tidak? Jika iya, bagaimana rasanya? Hanya pertanyaan simpel tanpa bermaksud apapun.

Akan tetapi, siapa yang sangka? Beberapa minggu setelahnya aku mendapatkan telepon dari pamanku yang ketiga. Beliau bertanya apakah aku mau ikut bersamanya naik kereta api. Awalnya aku menolak tawaran tersebut. Namun, ketika anaknya alias adik sepupuku yang mengajakku. Aku pun menurutinya. Sehari sebelum kami berangkat. Aku, kakak dan adikku menginap di rumah pamanku itu.

Dan keesokkan paginya, sekitar jam 5.30 WIB, kami berangkat menuju Pematang Siantar menggunakan mobil carteran. Samar-samar, aku ingat suasana di sana cukup sejuk. Namun dari penuturan pamanku, dulunya lebih sejuk lagi dibandingkan saat itu. Bagaimana keadaannya sekarang, aku tak tahu.

Di sana, jarang ditemui kendaraan. Tujuan pertama kita setelah sampai adalah kelenteng milik Dewi Kwan Im yang ada di sana. Kami berjalan kaki ke sana. Dari kelenteng itu, kami naik becak khas kota Siantar menuju kebun binatangnya. Lalu, setelahnya kami pergi ke toko oleh-oleh Asli. Di sana kami membeli begitu banyak jajanan. Salah satunya jajanan favoritku—Ak am.

2.       Berastagi

Tak ada hal menarik yang aku ingat di sini karna kami memang sudah beberapa kali pergi ke sana. Yang aku ingat, saat itu keluarga besarku dari pihak mama yang pergi. Di sana, kami menginap selama semalam. Namun, karena cuacanya yang sangat dingin dan aku tak familiar dengan kamarnya. Aku tak bisa tidur. Dingin dan tak bisa tidur. Hal yang bisa kulakukan hanya mengunyah.

Entah akibat kunyahanku yang tak berhenti atau akibat aku yang terlalu ribut karena bolak-balik membuka bungkus plastik makanan. Abang sepupuku pun terjaga. Dia bertanya mengapa aku tak tidur. Aku menjawab dengan jujur. Lalu, dia pun memutuskan untuk menemaniku terjaga.

Karena jajanan kami sudah habis. Aku pun mengajaknya berjalan-jalan. Saat itu sudah hampir pukul 04.00 WIB, jadi kami rasa tak ada masalah jika kami berjalan-jalan di sekitar vila. Rupanya, di sekitar vila terdapat warung yang masih buka. Beruntungnya kami. Tanpa pikir panjang, kami langsung duduk di sana. Abangku itu memesan kopi dan aku pun memesan teh manis hangat. Lantaran lapar, aku meminta dengan memelas padanya agar dibelikan mie cup. Dia yang baik hati pun mengizinkannya. Rupanya selama kami keluar, kami berdua membuat seiisi vila heboh akibat kami yang menghilang tanpa kabar. Begitu kembali dari acara mengisi perut, kami dimarahi habis-habisan oleh mama dan papa.

 

Sepertinya ini sudah terlalu panjang. Lebih panjang dari rencana awalku yang hanya ingin menuliskan daftar tempat yang aku kunjungi. Jadi, kurasa cukup sekian saja. Ya, walau sebenarnya masih ada beberapa tempat yang pernah kukunjungi lagi, seperti Pantai Cermin, Pantai Gudang Garam, Taman Bunga Evi, dan Taman Lumbini di Berastagi. Akan tetapi, seperti yang kukatakan tadi. Tak ada tempat yang menarik. Satu-satunya tempat yang menarikku hanyalah kasur tempatku tidur.

 

#30daysjournalingchallenge
#day28

0 comments:

Posting Komentar