Mission Accomplished


"Kakak gak video-in mukanya Om Jordy pas penangkapan kemarin?" Giana merapikan masker wajah milik Ariani. Kini, mereka tengah melakukan perawatan kulit di rumah kecil mereka. 

Ariani menahan dirinya agar tak tertawa. "Dek, nanti muka kakak keriput. Jangan diingetin!" Ariani mencoba mengalihkan pikirannya dari mimik kaget Jordy sewaktu ia mengira ia telah berhasil mengacaukan Giana. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. 

Giana menyusun rencana yang bagus untuk melancarkan serangan balasan. Ia tahu dari Hendy bahwa di hari itu, Jordy akan diangkat menjadi direktur perusahaan. Maka dari itu, ia menyerahkan bukti pada polisi sehari sebelumnya agar mereka menangkap Jordy tepat di upacara pelantikannya.

Giana sengaja membuat Jordy merasa di atas angin dengan merasa bahwa ia sudah memiliki segalanya. Berpikir bahwa semua rencananya telah berhasil. Padahal, tidak. Ia sangat puas saat anak buah Jordy menyeretnya menuju Jordy yang tengah diringkus polisi. 

"Ah! Sayang banget! Mukanya Om Jordy tuh lucu banget, tau, Kak!" Giana terbahak puas mengenang momen tersebut. 

Jordy tak tahu, isi amplop pink yang membuatnya marah itu. Sebenarnya sudah ia duga akan datang. Ia sengaja pergi ke sana karena ingin melihat upacara peringkusan Jordy, bukan karena masuk ke dalam jebakan. Menyenangkan rasanya ketika melihat wajah tak percaya musuh yang mengira bahwa ia menang padahal sudah kalah telak.

Giana mendesah lega. Ia senang bisa kembali ke rumah miliknya. Ia lebih senang di rumah yang memuat kenangan dirinya berserta ayahnya. Bukan karena ia tak menyukai rumah sang nenek. Ia hanya ingin merasakan keberadaan sang ayah di sekitarnya melalui rumah ini. 

Dan berhubung semua masalah mereka sudah selesai. Hari ini, ia dan sang kakak memutuskan untuk memanjakan diri dengan melakukan perawatan kulit. Ariani sudah membeli beberapa jenis skincare yang sekiranya cocok untuk kulit mereka. Maka dari itu, kini mereka bersantai sembari mengaplikasikan benda tersebut. Tentunya, sambil mengenang kemenangan mereka.

#agustusrawspunyacerita
#tigapuluhhariakusudahrajinmenulis

0 comments:

Posting Komentar