Giana menelusuri koridor ramai dengan amarah yang menggelegak. Di tangan kirinya terdapat selembar kertas beserta sebuah amplop pink yang sudah kusut. Kakinya melangkah mantap menuju kamar nomor 088. Ia membanting pintu dengan kuat hingga wanita yang tengah merias seorang pria terlompat kaget.
"Saya peringatkan! Jangan pernah mengusik saya dan orang-orang saya lagi, jika Anda masih ingin melihat matahari terbit," ancamnya.
Pria itu bersiul pelan. "Wah! Takut!" ejeknya sembari tersenyum miring.
Erina muncul dari belakang dan menarik Giana keluar dari kamar itu. "Kamu gila?! Keluar!" Erina menyeret Giana yang jauh lebih kurus darinya dengan mudah. Ia paham mengapa Giana marah, tetapi langsung mendatangi sumber masalah tanpa persiapan seperti ini namanya bunuh diri. Apalagi mereka langsung masuk ke dalam kandang singa.
Erina menyeret Giana, memaksa gadis itu mempercepat ayunan langkahnya lantaran ada beberapa pria berbadan kekar yang mengikuti mereka. Dalam hati, ia mengutuk Giana yang begitu mudah terprovokasi oleh surat ancaman dari Jordy sampai-sampai meladeni undangannya dalam resepsi pelantikan direktur perusahaan milik Jordy.
Giana menarik tangan Erina dan berbelok menuju sebuah koridor sepi. Di sana, sama sekali tak ada orang. Erina menggeram marah. Sudah masuk ke kandang singa, Giana malah mencari jalan sepi. Ia yakin, gadis itu sudah gila.
"Tenanglah! Memangnya aku bodoh?!" bisik Giana saat Erina berusaha keluar dari tempat itu sebelum mereka terkepung.
Erina mendelik tajam. "Apa?! Rencana bunuh diri?!" sinis gadis itu takut. Ia menyesali tindakan impulsifnya yang mengejar Giana tanpa pikir panjang.
Giana mendorong Erina masuk ke dalam sebuah ruangan yang berisi alat-alat pembersih ruangan. Tangan kurusnya langsung membekap Erina tanpa memberi kesempatan untuk gadis itu memprotes. "Diamlah! Kalau tidak mau mati bersama lebih baik diam saja!" bisiknya pelan. Walau terlihat tenang dari luar, Erina tahu bahwa Giana tengah gelisah. Terbukti dengan tangannya yang bergerak aktif meremas seragamnya.
#agustusrawspunyacerita
#janganadakatamenyerahdiantarakita
0 comments:
Posting Komentar