Day 16 - Orang yang Sering Kucurhati


Ehei! Kalau ini, sih, gak usah ditanya kali, ya. Jelas aja cuma dua orang, Safa dan Zul Zul. Namun, karena sekarang Safa sudah sibuk sama kuliahnya, jadi sekarang lebih sering Zul Zul, sih. Aku kenal mereka dari bermain wattpad. Kalau di real life, gak ada. Kalau ada, mungkin cuma sepupu aku yang kurang asem. Sepupu asem yang bisa-bisanya jam 10 malam bawa pacarnya ke rumah minta makan, Huhu.

Safa

Biasanya, aku memang jarang curhat-curhat gitu ke orang. Cuma, aku tahu, kalau semua disimpan sendiri, ya bakal gila. Orang pertama yang aku ajak berbagi soal masalah perasaan dan pemikiran terdalam aku itu Safa. Walau umurnya lebih muda, tapi pemikirannya dewasa dan terbuka. Itu yang bikin aku senang curhat sama Safa. Dia gak pernah nge-judge aku gimana pun pemikiranku. Bahkan ketika pemikiran kita berbeda, dia gak pernah memaksakan pemikirannya ke aku.
 
Awalnya aku curhat-curhatan ke dia itu agak lucu sebenarnya. Karena kami sama-sama tertutup. Akhirnya kami bikin semacam games gitu. 30 Hari Ber-diary. Setiap hari selama Bulan X (yang pastinya bulan itu, waktu itu kalau gak salah April), aku malamnya bakal chat dia. Ngelaporin apa aja yang aku lakuin, aku rasain, dan apa yang aku pikirkan di hari itu. Dan dia juga ngelakuin yang sama. Setelah masing-masing dari kita curhat, kita bakal bahas soal hari kita itu, entah itu saling menyemangati atau sama-sama ngomelin hari yang jelek.

Sekarang sudah jarang chat sama Safa, soalnya dia sibuk. Gak tahu sibuk apaan. Aku kangen tau. Wwkwkwkwkkw. Jangan ilang-ilangan dong, Saf. Ayo main diary-diary-an lagi.

Zul Zul

Zul Zul itu tempat curhat yang paling asyik. Senangnya, dia gak menghujatku atau mencapku macam-macam ketika aku sedang jatuh dan berpikir di luar nalar. Dia juga gak maksa aku harus ini atau harus itu. Dia paham dan mengerti. Itu yang aku sukai darinya. 

Lalu, Zul itu juga temen nge-random yang paling kece. Kenapa? Dia selalu bisa gitu ngerti apa aja yang lagi aku bikinin jokes. Selama ngebanyol sama dia, gak pernah garing deh. Kami selalu bisa saja, lagi bahas sesuatu yang serius, tiba-tiba di balon chat setelahnya bakal nge-random hal yang di luar pembahasan. Tapi, Zul bisa selalu nangkep apa yang lagi aku maksud.

Sesi curhat sama Zul itu, gak pernah berakhir dengan nangis atau gimana. Selalu berakhir dengan ngakak sengakak-ngakaknya. Karena itu tadi, kami tak pernah bisa serius. Hahaha

Cuma, terkadang Zul itu agak lemot. Jadi, bikin kesel juga ngakak. Dia satu-satunya orang yang kalau misalnya di seharian itu gak ada chat masuknya bakal bikin aku bertanya-tanya. "Ini orang ke mana, sih? Apa lagi sibuk atau gimana? Kenapa gak chat?".


Begitulah dua orang yang sering kuceritakan tentang diriku. Mereka orang yang baik. Jadi, aku sayang mereka. Haha

p.s. Jangan bosan-bosan ya aku ganggu mulu. Terutama kamu, Zul.

0 comments:

Posting Komentar