Opini Dampak Coronavirus Bagiku

Yo, Gengs! Apa kabar kalian? Semoga baik-baik aja, ya.

Tak terasa, sudah setahun kita disamperi oleh coronavirus. Pasti kalian juga sudah tahu kan sedikit banyak mengenai virus yang menyerang saluran pernafasan kita ini? Dan tentunya, kalian juga pasti takut dengan penyebaran virus ini yang bisa terbilang sangat amat mudah. Hanya dengan droplets penderita COVID-19 yang tanpa sengaja masuk ke dalam tubuh kita melalui mata, hidung atau mulut. Kita bisa menjadi penderita ataupun carier (pembawa) penyakit ini.

Dilansir dari halodoc.com, coronavirus sendiri pertama kali ditemukan di Wuhan, pada bulan Desember 2019. Dan mulai memasuki negara-negara lainnya saat bulan Januari 2020. Sementara di Indonesia sendiri, kasus COVID-19 dilaporkan pada bulan Maret 2020. Dan semakin hari, penderita COVID-19 di Indonesia tercatat semakin banyak.

Menurut data yang diperoleh dari google.com, penderita COVID-19 di Indonesia hingga tanggal 04 November 2020 sudah mencapai angka 422 ribu orang lebih dengan angka kesembuhan 353 ribu orang dan angka kematian 14.259 orang. Dan penderita dari seluruh dunia sudah mencapai angka 47,5 juta orang dengan angka kesembuhan 31,6 juta orang dan angka kematian 1,21 juta orang.

Dampak Coronavirus

Sadar atau tidak, pasti kehidupan kita mendapak dampak dari virus ini, baik besar maupun kecil. Salah satu contoh kecilnya adalah lebih menjaga kebersihan diri, yakni dengan cara sering-sering mencuci tangan dengan sabut. Atau minimalnya memakai handsanitizer setelah menyentuh sesuatu di tempat umum. Selain itu juga ke mana pun kita pergi, pasti akan selalu memakai masker.

Kalau bagiku sendiri sih, dampaknya tidak terlalu terasa. Mungkin hanya dampak kecil yang kusebutkan di atas saja. Namun, berbeda dengan apa yang dialami oleh adikku. Dia sering mengeluhkan bosan berada di rumah saat sedang tidak bekerja.

Ya, jika dipikir-pikir, wajar saja. Bagi beberapa orang yang memang senang keluar dan berinteraksi dengan orang lain seperti dia, pasti akan bosan jika berada di rumah saja. Namun, mau bagaimana lagi?

Demi mencegah penyebaran yang semakin luas, pemerintah meminta kerja sama masyarakat untuk meminimalisir kegiatan tidak penting di luar rumah. Jika ingin keluar rumah, sebisa mungkin mengikuti protokol yang ada. Memakai masker dan sering-sering cuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak minimal sejauh satu meter. Dan juga, pemerintah dengan tegas meminta agar masyarakat untuk tidak berkumpul secara berkelompok di satu tempat.

Mungkin, bagiku yang memang lebih suka di rumah saja dan berdiam diri di dalam kamar, hal ini bukanlah masalah besar. Namun, bagaimana bagi orang-orang yang lebih senang berkumpul dengan teman-teman di luar? Contohnya seperti adikku atau salesman tempatku bekerja. Tentu saja ini masalah besar bagi mereka. Walau begitu, mereka tetap menuruti peraturan pemerintah dengan cara tak berkumpul dengan teman-teman di luar sana.

Wajar jika bosan di rumah saja. Aku saja yang memang lebih senang berada di rumah terkadang bisa merasa bosan. Lantas, bagaimana dengan tipe orang yang seperti adikku itu? Pasti sangat amat bosan. Aku tak ingin membayangkan betapa bosannya dia.

Akan tetapi, menurutku ini masih bisa ditanggulangi. Salah satunya dengan cara mengobrol dengan orang rumah. Di waktu biasanya pasti jarang sekali mengobrol santai membahas ini itu dengan orang rumah. Jadi, menurutku ini bisa dijadikan kesempatan untuk menjadi lebih dekat dengan dengan orang rumah.

Mengatasi Rasa Bosan

Rasa bosan akibat berada di rumah diatasi dengan cara bermain games. Jujur saja, aku sudah lama tak bermain games. Jadi, bisa jadi ini waktu yang tepat untuk mengatasi rasa bosan dengan bermain games.

Atau, bisa juga dengan mengisi waktu di rumah dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Contohnya untuk yang ingin memulai bisnis. Bisa belajar dan memperdalam ilmunya mengenai bisnis yang akan dilakukannya. Mulai dari belajar mengenai bahan-bahan untuk produknya, cara memasarkannya, di mana produk tersebut akan dijual, cara mendapatkan bahan baku yang murah. Semua hal yang bisa mendukung untuk memperlancar bisnis tersebut.

Berbeda dengan kegiatan di atas, aku sendiri lebih memilih untuk belajar menulis secara serius. Walau pada awalnya hanya iseng, aku merasakan kebahagiaan tersendiri dari kegiatan menulis ini. Selain itu, aku juga banyak mengenal orang-orang hebat, contohnya para member dan panitia ODOP. Aku belajar banyak dari menulis ini sekaligus mendapatkan banyak teman. Maka dari itu, aku ingin coba menseriusi kegiatan ini.

Kesimpulan

Semakin hari, angka penderita COVID-19 semakin melambung tinggi. Di Indonesia sendiri, setiap harinya selalu ada kasus yang bertambah. Dengan demikian, masa-masa untuk keluar rumah diminimalisir. Hal tersebut menimbulkan kebosanan bagi beberapa orang. Walau begitu, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan baru atau pun mendekatkan diri dengan keluarga.

Masyarakat juga menjadi lebih sadar akan kebersihan diri. Sering mencuci tangan dengan sabun dan juga keluar rumah memakai masker. Namun, tentunya masih ada yang membandel dengan keluar rumah tanpa masker.

Aku harap, masyarakat lebih sadar untuk menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah ketika berada di luar. Masih banyak orang yang terlihat keluar rumah tanpa memakai masker. Jika ingin angka kenaikan kasus COVID-19 bisa ditekan, harap jangan melupakan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.


#OneDayOnePost
#TantanganPekan9 
#ODOPBatch8


0 comments:

Posting Komentar