Banyak kata atau bahkan kalimat yang sering kita ucapkan pada diri kita sendiri untuk menahan diri. Entah ingin menahan diri dari amarah atau pun godaan setan seperti dorongan ingin membeli sesuatu di saat kantong tengah sekarat. Selain itu, bisa juga untuk menahan diri agar tak terlalu sedih.
Ada beberapa kalimat atau kata yang sering aku ucapkan pada diriku sendiri untuk mengatasi kondisi yang sudah kukatakan di atas.
1. Semua orang sama saja, tak peduli apapun statusnya.
Aku sering mengulang kalimat ini untuk diriku sendiri. Kalimat ini adalah ajaran dari Mama dan Papa. Mereka mengajarkan bahwa semua orang sama saja, tak peduli apapun status sosialnya. Jadi, kita tak boleh memandang remeh seseorang bahkan jika status sosialnya lebih rendah. Sebagai contohnya, Mama selalu menekankan kepada kami bahwa kami harus memperlakukan karyawan sama seperti teman dan keluarga. Mama mengajarkan kepada kami bahwa jika tanpa mereka, kami tak akan mendapatkan apapun. Maka dari itu, kita harus menghargai mereka.
Jika dipikirkan lagi, kalimat tersebut benar adanya. Mau dia seorang bos besar atau bahkan tunawisma sekali pun, kita tetap sama-sama hidup dengan makan nasi, sama-sama hidup dengan menghirup oksigen, sama-sama mati jika tak minum air.
2. Jika ingin mengambil keputusan yang berhubungan dengan orang lain, lihat dulu dari sisi orang tersebut.
Kalimat ini selalu kuulangi saat hendak mengambil sebuah keputusan. Aku selalu mengulangi kalimat ini, dan mulai melihat dari sisi lainnya ketika mengambil keputusan. Dengan begitu, aku bisa meminimalisir kemungkinan untuk menyakiti perasaan orang. Yah, walau sebenarnya tak bisa menjamin 100% tidak menyakiti orang, tetapi mungkin setidaknya bisa meminimalisirnya—setidaknya begitulah menurutku. Aku hanya berharap dengan begitu aku tak menyakiti banyak orang.
3. Selesaikan apa yang kamu mulai.
Pantang bagiku mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah. Rasanya pasti ada sesuatu yang mengganjal jika aku melakukan suatu pekerjaan hanya dengan setengah-setengah. Biasanya, ketika aku mulai bosan melakukan hal tersebut. Dengan mengulang-ulang kalimat itu, aku bisa mendorong diriku agar tetap menyelesaikan. Walau membutuhkan waktu yang lama sekali pun, jika hal yang kulakukan itu adalah sesuatu yang tak memiliki masa waktu. Namun, jika hal tersebut memiliki tenggat waktunya, aku akan sebisa mungkin menyelesaikannya tepat waktu bahkan jika hal itu bisa membuatku terjaga semalaman. Aku tetap akan melakukannya.
4. Jangan terlalu dipikirkan omongan orang lain, toh orang yang mengucapkan hal tersebut belum tentu memikirkannya terlebih dahulu sebelum memuntahkannya.
Kalimat ini sering sekali aku ulangi pada diriku saat ada komentar negatif yang ditujukan padaku. Menurutku, sangatlah rugi sekali jika aku memikirkan komentar negatif yang mereka lemparkan padaku. Padahal, belum tentu mereka memikirkan seperti apa kejadian yang sebenarnya sebelum melontarkan komentar tersebut. Sangat tak bijaksana jika aku memikirkan hal itu, maka dari itu aku memutuskan untuk tak memikirkannya dengan mengulangi kalimat ini.
5. Kita tak selalu bisa menyenangkan semua orang.
Kalimat ini juga sangat sering kuulangi saat ada saja orang yang mengkritik apapun yang kulakukan. Aku tahu bahwa jika kita melakukan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh ‘A’ belum tentu hal tersebut akan sesuai dengan keinginan ‘B’. Maka dari itu, aku tak ingin hidup dengan memenuhi ekspektasi orang-orang. Aku akan melakukannya dengan caraku sendiri walau mungkin jalan tersebut tak mulus sama sekali.
#30daysjournalingchallenge
#day15
Sejujurnya, kalimat pada poin-poin di atas sedang saya coba untuk terus katakan pada diri sendiri. Apalagi yang selesaikan apa yang kamu mulai. Sering banget saya cuma suka mulai aja, tapi nggak suka mengakhiri, hehehe
BalasHapusSemangat, Kak..
HapusSemangat kak,,,
Hapusterima kasih kak, sepertinya harus belajar mensugesti diri nih dengan kalimat-kalimat positif
BalasHapusSama", Kak..
HapusMemang kaliman-kalimat positif sangat berpengaruh ya kak. . Terimakasih sudah mengingatkan
BalasHapusKata kata di atas sangat menginspirasi.Memang seharusnya kita lebih mempercayai diri sendiri daripada orang lain. Dengan kata kata positif, berarti kita telah meneguhkan diri sendiri.
BalasHapusaku suka poin selesaikan apa yang sudah dimulai. walaupun hasil belum maksimal tapi ada kelegaan tersendiri
BalasHapusBuat saya, nomor 3 itu sulit banget.
BalasHapusAmbil contoh kecilnya, buku.
Untuk menamatkan sebuah buku itu sulit. Saya suka tergoda untuk membaca buku baru di tengah tengah membaca buku yang lain. Akhirnya tumpukan buku yang belum selesai banyak.
no 4 tuh jadi semacam reminder to my self lho! Tengkyu udah menuliskan dan membagikannya ya kak
BalasHapusTerima kasih sudah baca, Kak
HapusWah keren kata-katanya kak, bikin diriku termotivasi 😍
BalasHapusPada intinya kita memang harus pintar2 memberi sugesti pada diri sendiri ya kak, biar hati dan pikiran bisa kita kendalikan ^^
BalasHapus