Day 4 - Hobimu


Hobi, ya? Hmm ... Tentu aja nulis. Jangan tanya kenapa! Eh, gak, ding. Canda. Boleh kok tanya. Wkwkwk

Kalau ditanya kenapa nulis? Jawabannya simpel. Karena dengan menulis, aku merasa lebih bebas. Aku bisa nuangin apa aja yang mengganjal di hati dan pikiran aku. Bebas. Gak akan ada yang protes ataupun sakit hati. 

Tentu saja gak semua tulisan bisa aku publikasikan. Ada beberapa jenis tulisan yang boleh dan tak boleh dipublikasikan. Aku juga mengerti hal tersebut.

Tulisan yang tak boleh dipublikasikan bagiku, adalah tulisan-tulisan yang berisikan tentang pandangan negatif aku ke orang-orang yang kutuliskan secara non-fiksi atau boleh dibilang curhatan aku mengenai kepribadian orang lain. Alasan aku tak boleh mempublikasikan tulisan tersebut. Tentu saja, karena tulisan tersebut akan membuat orang-orang salah paham. Karena apa yang kulihat dari seseorang, belum tentu juga dilihat oleh orang lain. Dan takutnya, tulisan itu akan menjadi acuan orang-orang untuk menilainya.

Lalu, tulisan yang boleh dipublikasikan menurutku itu ya sekedar tulisan fiksi atau tulisan yang memuat informasi.

Kalau ditanya, lebih suka fiksi atau non-fiksi, non-fiksi yang aku maksud di sini adalah tulisan yang membuat informasi, jawabanku adalah fiksi. Menulis fiksi menurutku lebih bebas. Jika aku sedang marah, aku tinggal mengubah objek amarahku menjadi tokoh. Kemudian menyiksanya habis-habisan. Anggap aja aku kejam atau apapun, terserah. Toh aku tak peduli. Yang penting aku bisa lega dan tak memendam semuanya sendirian.Lagi pula, membunuh di atas kertas tokohku tak membuatku kena hukuman apapun bukan?

1 komentar:

  1. Enak nonfiksi dums, bisa mencurahkan segala pikiran ke tulisan. Kalo fiksi, kudu ngindahin tulisan dan mikirin alur. Ribet ah

    BalasHapus